Nama  Balikpapan kurang jelas kapan berasal dan apa makna nama itu. Menilik  susunan katanya dapat dimasukkan ke dalam asal kata bahasa Melayu.  Menurut buku karya F. Valenijn pada tahun 1724, menyebut suatu daerah di  hulu sebuah sungai di sebuah Teluk sekitar tiga mil dari pantai, desa  itu bernama BILIPAPAN. Lepas dari persoalan ucapan maupun pendengaran,  jelas bahwa nama tersebut dikaitkan dengan sebuah komunitas pedesaan di  teluk yang sekarang dikenal dengan nama Teluk Balikpapan.
Terdapat beberapa versi terkait dengan asal-usul nama Balikpapan :
1. Versi Pertama ( Sumber : Buku 90 Tahun Kota Balikpapan yang mengutip buku karya F. Valenijn tahun 1724 )
Menurut legenda asal nama Balikpapan adalah akrena sebuah kejadian  yang terjadi pada tahun 1739, sewaktu dibawah Pemerintahan Sultan  Muhammad Idris dari Kerajaan Kutai, yang memerintahkan kepada  pemukim-pemukim di sepanjang Teluk Balikpapan untuk menyumbang bahan  bangunan guna pembangunan istana baru di Kutai lama. Sumbangan tersebut  ditentukan berupa penyerahan sebanyak 1000 lembar papan yang diikat  menjadi sebuah rakit yang dibawa ke Kutai Lama melalui sepanjang pantai.  Setibanya di Kutai lama, ternyata ada 10 keping papan yang kurang  (terlepas selama dalam perjalanan) dan hasil dari pencarian menemukan  bahwa 10 keping papan tersebut terhanyut dan timbul disuatu tempat yang  sekarang bernama “Jenebora”. Dari peristiwa inilah nama Balikpapan itu  diberikan (dalam istilah bahasa Kutai “Baliklah – papan itu” atau papan  yang kembali yang tidak mau ikut disumbangkan).
2. Versi Kedua ( Sumber : Legenda rakyat yang dimuat dalam buku 90 Tahun Kota Balikpapan )
Menurut legenda dari orang-orang suku Pasir Balik atau lazim disebut  Suku Pasir Kuleng, maka secara turun menurun telah dihikayatkan tentang  asal mula nama “Negeri Balikpapan”. Orang-orang suku Pasir Balik yang  bermukim di sepanjang pantai teluk Balikpapan adalah berasal dari  keturunan kakek dan nenek yang bernama ” KAYUN KULENG dan PAPAN AYUN “.  Oleh keturunannya kampung nelayan yang terletak di Teluk Balikpapan itu  diberi nama “KULENG – PAPAN” atau artinya “BALIK – PAPAN” (Dalam bahasa  Pasir, Kuleng artinya Balik dan Papan artinya Papan) dan diperkirakan  nama negeri Balikpapan itu adalah sekitar tahun 1527.
Hari Jadi Kota Balikpapan
Hari jadi Kota Balikpapan ditentukan pada tanggal 10 Februari 1897.  Penetapan tanggal ini merupakan seminar sejarah Kota Balikpapan tanggal 1  Desember 1984. Tanggal 10 Februari 1897 ini adalah tanggal Pengeboran  pertama minyak di Balikpapan yang dilakukan Perusahaan Mathilda sebagai  dari pasal-pasal kerjasama antara J.H Menten dengan Mr. Adam dari Firma  Samuel dan CO.
Nilai Budaya Kota Balikpapan
Kota Balikpapan berawal sejak ditenukannya sumur minyak oleh Matilda  pada tanggal 10 Februari 1897. Sejak saat itulah Kota Balikpapan  diminati oleh masyarakat luar karena terkenal sebagai kota minyak.  Berbagai suku di Indonesia khususnya Kalimantan sendiri, Sulwesi dan  Jawa datang untuk mencari nafkah di Balikpapan.
Perkembangan Kota Balikpapan semakin pesat, masyarakat Kota  Balikpapan secara langsung terjadi akulturasi berbagai budaya, berbagai  suku di Indonesia, ini bisa tercermin dari bahasa pengantar yang  digunakan warga Balikpapan adalah yaitu bahasa Indonesia baik sekolah,  rumah, tempat kerja dan lain-lain.
Pada kurun waktu yang bersamaan keagamaan atnis yang datang diikuti  pula dengan berbagai adat istiadat dan agama. Adat istiadat dari  berbagai ertnis sangat terbina dengan baik, demikian pula penganut agama  yang dipeluknya. Hal ini didukung oleh adanya faktor akulturasi budaya,  sehingga hubungan masyarakat terjalin harmonis secara turun temurun.  Yang menjadi khas Kota Balikpapan adalah tidak terdapat dominasi salah  satu suku, baik dari suku asli Kalimantan maupun suku pendatang,  sehingga perekat bahasa yang dipakai adalah bahasa Indonesia.
Sebagai wujud implementasi dalam rangka memelihara, menjaga dan  meningkatkan integritas, kondusif Kota Balikpapan, sesuai motto  Balikpapan Kubangun, Kujaga dan Kubela.
Balikpapan sebagai kota yang strategis dan kondusif, sangat didukung  oleh masyaraat, terutama dalam keramahan dan kebersamaaan warga kota  dalam keragaman suku / etnis, budaya, nilai kekerabatan antar suku  sangat kental, sebagai modal utama mengantarkan Balikpapan sebagai  masyarakat yang madani, yang memiliki masyarakat majemuk yang hidup  rukun, harmonis, berperadaban modern, maju serta mamiliki nilai-nilai  moralitas spiritual, agama dan kepercayaan masing-masing.
Nilai guyub / kebersamaan yang tinggi mampu mengikat rasa  persaudaraan antar suku, menjadikan pondasi terbangunnya kondisi terus  terjaga, menjadikan Kota Balikpapan sebagai Kota Bersih, Indah, Aman dan  Nyaman.
Budaya bersih dan wawasan lingkungan, juga merupakan bagian yang  tidak terpisahkan pada umumnya telah menjadi ciri masyarakat Balikpapan,  terakomodir secara profesional dalam program Pemerintah Kota  Balikpapan, yakni : CLEAN, GREEN and HEALTHY (Bersih, Hijau dan Sehat)
Arti Gambar dan Lambang Daerah Kota Balikpapan
No
Detail     Arti / Keterangan
1
Bentuk Lambang
Perisai
2
Perbandingan Ukuran
3 : 4
3
Perisai
Pelindung dalam perjuangan mencapai cita-cita revolusi Indonesia
4
Warna Hijau Daun
Kemakmuran
5
Warna Putih
Kesucian
6
Warna Merah
Keberanian
7
Warna Kuning Emas
Keluhuran
8
Warna Biru Muda
Ketentraman
9
Manuntung
Tabah Sampai Akhir
10
Bintang Segi Lima
Pancasila
11
Tangga, Padi, Kapas, Roda dan Kilang
Sumber Inspirasi dan Aspirasi Untuk Membangun
12
Dua Buah Layar
Pintu Gerbang Kalimantan Timur
13
Perahu dengan Dua Buah Lengkungan Layar Bagian Bawah
Latar Belakang Geografis
14
Telabang
Pertahanan dan Kebudayaan
15
Kilang dan Teluk di bawah Lekukan Layar
Mengesankan Ciri Khas Kota Balikpapan
16
Bunga Dan Daun Kapas
Berjumlah 21
Tanggal 21-01-1960 merupakan tanggal permulaan berdirinya Pemerintahan Kotamadya Balikpapan.
17
Telabang
Berjumlah 1
18
Butir Padi
Berjumlah 60
* Lampiran Peraturan Daerah Kotamadya Balikpapan No.01 /P.D./19 – 70  Tanggal 19 Januari 1970 tentang Lambang Daerah Kotamadya Balikpapan
Visi Kota Balikpapan
Terwujudnya Balikpapan sebagai kota industri, perdagangan, jasa dan  pariwisata yang didukung oleh penyelenggaraan tata pemerintahan yang  baik (Good Governance) dan masyarakat yang beriman, sejahtera, religius  dan berperadapan maju (Madinatul Iman)
Misi Kota Balikpapan
# Mewujudkan sumber daya manusia yang beriman, sehat jasmani dan memiliki daya saing dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi.
# Meujudkan tersedianya infrastruktur kota yang mampu untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan fungsi kota di masa depan.
# Mewujudkan kondisi kota yang layak huni dan berwawasan lingkungan.
# Mewujudkan perekonomian kota yang berorientasi kepada pengembangan  potensi ekonomi kerakyatan dan pengembangan basis ekonomi kota di masa  depan.
# Mewujudkan penyelenggaraan tata pemerintahan yang baik (Good Governance)
# Mewujudkan penegakan hukum yang menjamin keadilan dan kepastian hukum bagi masyarakat.
Nama-nama Walikota Balikpapan
1. H.A.R.S.MUHAMMAD ( 1960 – 1963 )
2. MAYOR TNI. AD BAMBANG SOETIKNO ( 1963 – 1965 )
3. MAYOR TNI.AD IMAT SAILI ( 1965 – 1967 )
4. MAYOR POL.ZAINAL ARIFIN ( 1967 – 1973 )
5. LETKOL.POL.H.M.ASNAWI ARBAIN ( 1974 – 1981 )
6. KOL.CZI.TNI.AD.SYARIFUDIN YOES ( 1981 – 1989 )
7. H. HERMAIN OKOL (Sebagai Plt.Walikota) ( 1989 – 1991 )
8. KOL.INF.H.TJUTJUP SUPARNA ( 1991 – Juni 2001)
9. H. IMDAAD HAMID ( Juni 2001 – Sampai Dengan Sekarang )
ref : http://www.balikpapan.go.id/index.php?option=com_balikpapan&task=sejarah
0 komentar:
Post a Comment
Terima kasih atas partisipasinya dengan meninggalkan komentar.